Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Maiyahan

Gambar
Semalam saya kembali merasakan sesuatu yang sudah lama tidak saya rasakan. Menyibak kerumunan, sembari menenteng sandal kepunyaan. Tak lupa kotak makanan yang sudah disediakan dituntun menuju tujuan. Duduk lesehan, sembari menikmati bau keringat yang tersamarkan dengan asap rokok yang terkepul ria kesana-kemari. Betul sekali. Semalam saya mengikuti sebuah forum pengajian dan pembelajaran atau lebih tepatnya disebut tadabburan Cak Nun & Kiai Kanjeng. Maiyahan . Bukan pertama kali saya melihat beliau memberikan sebuah wejangan. Mulai dari streaming video, rekaman suara, sampai buku bacaannya sudah beberapa kali saya lahap. Saya juga bukan orang yang asing dengan istilah pengajian. Tapi ada satu hal unik yang mungkin baru dipahami oleh orang yang sudah mengikuti forum tadabburan ini secara langsung. Secara live . Gabungan antara formalitas pengajian pada umumnya dan representasi ilmu serta perkembangan jaman saat ini menjadi sebuah paduan yang anehnya, membuat saya terperan

Nostalgia dan Alasan Lain Munculnya #WeekendAtTheMuseum

Gambar
Membaca berita tentang akan ditutupnya Museum tertua di Indonesia yaitu Museum Radya Pustaka di Solo beberapa bulan lalu membuat saya mempertanyakan kembali, sejauh mana kepedulian kita terhadap keberadaan sejarah. Museum sebagai media penyimpan keagungan sejarah, sudah sepatutnya untuk diperhatikan keberadaannya. Museum Radya Pustaka adalah salah satu contoh wajah museum di Indonesia yang masih minim perhatian dari pemerintah maupun masyarakat. Dalam kunjungan kedua saya menuju Museum Trinil di Ngawi, saya menyempatkan diri untuk sedikit berbincang dengan Bapak Catur, Juru Pelihara Museum Trinil. "Kok ndak ada biaya retribusi untuk masuknya ya pak, apa tidak ada pemasukan untuk perawatan museumnya?" tanya saya kepada beliau. "Dulu ada dik, tapi sekarang dihilangkan supaya masyarakat lebih tertarik mengunjungi situs ini. Tapi ya kesadaran masyarakat masih belum terbangun, jadi ya tetap sepi." ujarnya. Papan penunjuk Museum Trinil yang tidak terawa